Jumat, 30 Juli 2010

Twitter Mampu Ukur Mood Pengguna

Twitter saat ini bukan sekedar untuk menyampaikan tweet. Dengan menggabungkan jutaan tweet yang masuk, peneliti mampu mengukur mood yang melanda suatu bangsa.

Dilansir melalui Straits Times, Jumat (30/7/2010), peneliti asal Northeastern University di Boston berhasil menciptakan Twitter Mood Map. Menurut mereka, jutaan tweet yang masuk itu mampu dijadikan indikator untuk mengukur perasaan penduduk suatu negara.

Dari hasil penelitian tersebut, peneliti menemukan jika orang-orang akan merasa paling bahagia di pagi dan malam hari. Dan kebahagiaan itu memuncak pada minggu pagi dan menurun pada Kamis masa. Di sore hari, kebanyakan pengguna Twitter akan terlihat suram di sore hari dan beralih ke suasana hati yang makin
baik di malam hari.

Bukanlah hal yang mengherankan jika orang-orang lebih bahagia di akhir pekan. Dari survei tersebut, penduduk California, Miami dan negara-negara selatan merupakan konten yang paling banyak terlibat dalam penelitian.

Para peneliti sendiri menganggap jika temuan ini tidak begitu alamiah, padahal pengguna Twitter kebanyakan adalah orang yang mengerti teknologi, tinggal di kota besar dan hanya mewakili sebagian populasi yang ada. Namun begitu, para peneliti menyakini jika uji coba ini berpotensi memberikan informasi akurat terhadap isu yang terjadi saat itu juga.

Meskipun sebuah tweet tidak terlalu berguna, kecuali untuk follower mereka sendiri, secara keseluruhan terdapat banyak informasi yang berarti, yang dapat menjadi alat untuk melihat bagaimana tanggapan orang terhadap suatu hal, apakah itu reaksi publik untuk pidato politikus atau sikap konsumen tentang suatu merek," ujar Sune Lehmann, salah seorang peneliti.

Sumber: okezone.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

bowol.blogspot.com Fans

bowol on Facebook