Kamis, 15 Juli 2010

Hacker Jual Jasa Ubah Nilai Siswa

Pengguna internet di China bertumbuh dengan pesat. Kepandaian penduduk China dalam memanfaatkan internet pun semakin lihai. Tragisnya, mereka menerapkannya dalam hal negatif atau melanggar hukum.

Berdasarkan rilis Xinhua, Rabu (14/7/2010), hacker di Negeri Tirai Bambu tersebut mengklaim mampu mengubah nilai siswa. Caranya, mereka masuk ke sistem komputer milik universitas dan lembaga sertifikasi sebelum mengubah nilai siswa.

Sebuah mesin pencari online di China menampilkan puluhan hit tentang jasa hacker ini. Para hacker mengatakan mereka dapat mengubah nilai siswa dengan meminta imbalan. Harga yang disodorkan mencapai lebih dari 10 ribu yuan. Kisaran harga layanan ilegal ini tergantung pada jurusan dan universitas yang dituju.

Dalam perbincangan melalui telepon yang tertera dalam satu situs, seseorang yang menolak menyebut
identitasnya mengaku sudah membantu beberapa mahasiswa. Slogan pada situs tersebut adalah "Jika Anda buruk dalam ujian, datangi tim hacker kami."

Ketika ditanya apakah nilai untuk subjek yang gagal di Universitas Bisnis Internasional dan Ekonomi bisa diubah, dia mengatakan hal itu tidak menjadi masalah. Para hacker juga sangat berhati-hati dan meminta nomor siswa sebelum menawarkan harga.

Menurut salah satu hacker, operasi tersebut membutuhkan waktu antara satu hingga lima hari kerja dan harga untuk satu perubahan subjek tunggal sekira 1.600 yuan. Pria itu mengaku timnya menjaga setiap detail informasi dan akan menandatangani perjanjian kerahasiaan dengan pelanggan, setelah berhasil membobol sistem dan mengubah nilai.

"Tetaplah menjaga rahasia ini selama kesepakatan berlangsung. Jika Anda membeberkan ke orang lain, nilai Anda bisa menjadi masalah," tandas sang hacker.

Sumber: okezone.com

3 komentar:

  1. wuih mantap amat.. gak perlu belajar dong :D

    BalasHapus
  2. Jaman sekarang emang beda. Internet dengan beragam cara bisa jadi ladang uang. Bahkan hacker china udah menemukan cara baru untuk mengeruk uang lewat internet. Pemerintah (atau labih tepatnya dinas pendidikan) di sana harus lebih waspada nih.

    BalasHapus
  3. @dewi: kalo caranya itu emg gak perlu :)

    @risty: itu buat pembelajarn kita semua... :)

    BalasHapus

bowol.blogspot.com Fans

bowol on Facebook