Sabtu, 31 Juli 2010

57% Printer Indonesia Gunakan Tinta Non Original

Sebanyak 57 persen pemilik printer di indonesia diketahui menggunakan tinta non original baik refill maupun kartrid bajakan.

"Pengguna original hanya 43 persen. Peredaran katrid palsu itu mirip dengan uang palsu. Barang itu cepat sekali terlempar," kata Adrian Lesmono, Ink Product Manager HP, saat acara Workshop bertajuk 'Racing Ahead with HP' di Yogyakarta, Jumat (30/7/2010).

Menurut Adrian, masyarakat perlu tahu perbedaan antara tinta asli (original), tinta non-original (refill) dan katrid tinta palsu. Sebab itu, HP memiliki cara khusus untuk membendung peredaran kartrid palsu. Salah satunya dengan memberikan label hologram di produk katrid tinta.

"Label hologram kami ada dua lapis yang pertama dari HP, dan yang kedua dari wholesale," kata
Adrian.

Namun, diakui Adrian, ia tak mengetahui secara pasti jumlah kartrid palsu yang beredar di indonesia.

"Saya tak bisa memastikan. Namun perlu diingat katrid palsu berbeda dengan katrid refill," kata adrian.

Selain itu diakuinya, untuk memberantas pemalsuan masyarakat harus didorong dengan cara terus melakukan edukasi.

"Kartrid Palsu akan merusak printer. Jangan sampai masyarakat tertipu mentah-mentah," kata adrian.

Selama ini, diakuinya printer-printer yang ada telah mampu mendeteksi kehadiran tinta palsu.

"Tapi khusus untuk masalah refill kita kan tidak bisa melarang orang untuk tak menggunakannya, yang kita bisa hanyalah memberikan edukasi kepada pengguna," tandas Adrian.

Sumber: okezone.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

bowol.blogspot.com Fans

bowol on Facebook